Dini Mulai Bertanggung jawab

Dini jangan lupa habis maem dibersihkan sisa makanannya yang jatuh-jatuh...iya bu
Dini habis minum susu gelasnya letak di tempat cuci piring ya..iya bu
Dini habis pakai bedak sama minyak jangan lupa letak lagi di laci ..iya bu
Dini kalau ambil baju tidur jangan berantakan ya..iya bu
Dini tolong ibu tutup depan ya..iya bu
Dini kewarung belikan itu tepung bumbu sama daun sop..iya bu

Duhh enaknya kalau punya anak udah bisa disuruh-suruh ya, sedikit ringan beban ibunya dirumah. Tapi tak semua anak dapat melakukannya karna bisanya kalau si anak lagi baik hati mau aja melakukannya tapi kalau udah lagi asik dengan yang lain nonton misalnya...wuhhh jangan harap mau beranjak dari duduknya, dan kalaupun mau pasti mulutnya muncung beberapa centi ( pengalaman pribadi waktu kecil ).

Semua perintah diatas kalau aku meminta dengan baik sambil mengatakan Dini anak pintar maka semua akan dijawab dengan..” iya bu, dan dia akan melakukannya dengan senang hati meskipun terkadang suka ngeledek ' ibu lah. Tapi semua dilakukannya...tanpa merengut muncung bibir, tanpa ngomel atau ngedumel.

Tapi ada satu pekerjaan yang tidak langsung dijawab dengan kata-kata “ iya bu”. Yaitu pada saat dia selesai bermain..boneka, mewarnai, main masakan.......ketiga mainan ini dia akan mengatakan “ ala ibu nich, nanti dini capek gimana, nanti dini lemes gimana, ibu ajalah....siapa yang main, ala ibu nich...tapi nanti ibu bantu ya...( sambil merayu minta aku membantu membereskan juga ).

Beginilah suasananya....kalau dia sudah mewarnai , semua yang ada diatas meja bisa turun.... pertama dari buku , pinsil tulis, pinsil warna, crayonnya ,....belum lagi buku tulisnya dan buku mewarnainya. Terkadang ditambah dengan bermacam-macam mainan barbie dan alat2 masaknya....nanti kalau udah berantakan semua giliran beresin aja perang sama ibunya.

Dini sedang membereskan mainan, buku dan alat tulis

Suka gak tega...apalagi kalau udah lihat dia tak iklas melakukannya...dengan ngedumel, dan ocehannya itu. Dengan ini semua aku hanya bisa senyum2 sebagai pemerhati......yang membuat dia susah karna ia tak mau mengikuti saranku...( pilihlah salah satu mainan apa yang mau dimainkan...bila bosan dengan mainan yang satu makan bereskan baru ganti kemainan lain....nah dengan cara begini pasti anak-anak tidak akan lelah untuk membereskannya ).

Tapi meskipun begitu pada akhirnya aku selalu datang untuk membantunya, karna menyuruh anak2 seperti ini butuh process dan tidak boleh dengan bentakan atau kekerasaan...dengan bentakan atau kekerasaan justru anak2 akan diam tanpa melakukan apa-apa. Beda bila kita datang membantu...dengan bantuan mengajari, bagaimana cara mengumpulkan.....maka ia akan melakukannya dengan senang hati dan dengan wajah ceria juga dia akan mengatakan ibu pintar ya Dini sayang ibulah..( ini kata-kata yang keluar dari mulutnya ).

**

Sebenarnya dari semua ini aku hanya ingin melatih dia agar bisa bertanggung jawab dengan apa yang ia sudah lakukan. Karna jika tidak dengan begini mungkin ia akan malas dan apa2 harus mengandalkan ibunya untuk membereskan apa yang sudah dilakukannya. Dan mungkin akan kebawa sampai kesekolah, rumah pengasuhnya dan juga rumah temannya.

Awalnya sulit dan butuh waktu ....tapi alhamdullilah Dini sekarang sudah lebih bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan mulai mengikuti saranku. Meskipun masih suka berantakan tapi biarlah yang penting dia senang dan mau membereskan kembali.