Bertemu seseorang dan menjadi pasangan hidup kita kelak, hingga hari itupun tiba dimana janji suci dibuat sepasang remaja menikah. Tercipta keluarga baru...saling mengisi dan berbagi sesama pasangan...dengan berjalannya waktu juga kita diberikan permata hati. Disinilah terbukti buah cinta sepasang yang berumah tangga.
Kita menjadi orang tua yang diberi amanah untuk memelihara anak-anak kita menjadi anak yang berguna, berbakti kepada orang tua , nusa dan bangsa. Tidak mudah untuk menjadi orang tua...bagaimana kita harus mengajarkan sesuatu sehingga anak kita benar2 faham dan mengerti arti kehidupan ini. Agar tak salah jalan dan pilih maka kita orang tua harus benar2 memberikan yang terbaik dan yang terpenting adalah Perhatian kepada anak-anak. Perhatian tak hanya berupa harta benda tetapi perhatian, kasih sayang dan kekhawatiran yang harus diberikan dari orang tua kepada anak-anaknya.
Ini ada cerita nyata dari tempat tinggalku kejadiannya hari Sabtu kemarin...saat aku mendengar ada anak yang meninggal dunia karna tenggelam di danau membuat aku sedih dan mengelus dada, mungkin sedikit rasa kecewa terhadap kedua orang tuanya. Karna sudah membiarkan anak2nya mancing atau main di danau tanpa rasa khawatir.
Ceritanya hari Jumat jam 2 siang lebih Angga dan teman-temannya pada main ke danau seperti biasa mungkin mereka mancing, sampai sore Angga tak pulang sementara teman2nya sudah pada pulang. Ibunya sibuk bekerja jadi tak begitu memperdulikan anaknya dan ibunya hanya berfikir anaknya tidak pulang lantaran ikut Ayahnya. Dia memiliki 4 orang anak 2 perempuan 2 laki2. Hingga malam pun tiba sang anak juga tak pulang begitu juga ayahnya ( dengar kabar kalau ayah dan ibunya habis berantam karna cemburu jadi suaminya tak pulang malam itu ).Ibunya sempat menelfon ayahnya tapi hp gak aktif akhirnya ibunya hanya berfikir Angga bersama ayahnya....sampai pagi pun menjelang.
Paginya ayahnya pulang begitu istrinya tanyak dimana angga suaminya hanya bilang gak sama aku. Baru deh sibuk tuch keluarga nyari si Angga gak ada dirumah...meskipun begitu rasa khawatir tak terlihat dari pasangan suami istri ini berantem lagi .....dan akhirnya mencari juga anaknya yang hilang. Terdengarlah Angga hilang di warung kopi...dan ada yang mengatakan " waahh coba aja lihat di danau semalam waktu saya cuci motor ada lihat sendal anak2 sama baju saya pikir punya anak2 yang ketinggalan.
Tepatnya jam 8 pagi...baru semua warga yang ada di warung kopi menuju ke danau sementara ibu sama ayahnya cari tempat lain. Satu warga tersebut berhasil membawa baju dan sendal yang ketinggalan di bawanya kerumah Angga yang ada dirumah hanya adik2nya angga dan mereka membenarkan kalau itu baju sama sendal abangnya.
Langsung warga meluncur ke danau tersebut mencari disekitar danau ada yang menyelam juga tapi tak ketemu. Pada saat semua sudah lelah akhirnya Angga ditemukan sudah mengapung dalam keadaan telungkup direrumputan sekitar danau dan anehnya tubuh Angga tak kembung karna air melainkan biasa aja.
Mayat Anggapun di bawa pulang dan pada hari itu juga selesai Slohat Zuhur Angga di kebumikan.
Setelah mencari tau kepada teman-teman Angga yang bermain sama ketika itu anak-anak itu cerita kalau Angga masuk danau karna kepleset tapi anak2 tersebut takut jadi pada lari kabur dan gak bilang sama orang tua Angga ....Innallilahiwainailahiro'jiun....Ya Allah.
**
Pada cerita ini aku pribadi hanya tak habis pikir kepada ibunya yang tak begitu mencemaskan anaknya yang tak pulang, paling tidak berusaha bertanya kepada teman-temannya, atau memastikan kepada ayahnya apakah benar Angga bersamanya...baru bisa tidur dengan pulas. Begitu juga dengan suaminya yang sudah punya anak 4 kenapa harus berantem karna cemburu mau cerai segala...sementara buah cinta mereka sudah terlahir 4 anak yang lucu, manis dan ganteng.
Disinilah kita sebagai orang tua dituntut untuk selalu perhatian kepada anak kita mainnya dengan siapa sehingga jika ada keanehan yang tak wajar bisa ditanyakan pada teman-temannya. Atau jangan memberikan kepercayaan berlebihan kepada anak dibawah 9 tahun untuk pergi main kedanau atau kemana aja yang bisa membahayakan nyawa anak-anak. Bukan hanya Ego masing-masing membuat anak menjadi korban. Aku mengakui tidak gampang menjadi orang tua yang baik dan sempurna.
Kita menjadi orang tua yang diberi amanah untuk memelihara anak-anak kita menjadi anak yang berguna, berbakti kepada orang tua , nusa dan bangsa. Tidak mudah untuk menjadi orang tua...bagaimana kita harus mengajarkan sesuatu sehingga anak kita benar2 faham dan mengerti arti kehidupan ini. Agar tak salah jalan dan pilih maka kita orang tua harus benar2 memberikan yang terbaik dan yang terpenting adalah Perhatian kepada anak-anak. Perhatian tak hanya berupa harta benda tetapi perhatian, kasih sayang dan kekhawatiran yang harus diberikan dari orang tua kepada anak-anaknya.
Ini ada cerita nyata dari tempat tinggalku kejadiannya hari Sabtu kemarin...saat aku mendengar ada anak yang meninggal dunia karna tenggelam di danau membuat aku sedih dan mengelus dada, mungkin sedikit rasa kecewa terhadap kedua orang tuanya. Karna sudah membiarkan anak2nya mancing atau main di danau tanpa rasa khawatir.
Ceritanya hari Jumat jam 2 siang lebih Angga dan teman-temannya pada main ke danau seperti biasa mungkin mereka mancing, sampai sore Angga tak pulang sementara teman2nya sudah pada pulang. Ibunya sibuk bekerja jadi tak begitu memperdulikan anaknya dan ibunya hanya berfikir anaknya tidak pulang lantaran ikut Ayahnya. Dia memiliki 4 orang anak 2 perempuan 2 laki2. Hingga malam pun tiba sang anak juga tak pulang begitu juga ayahnya ( dengar kabar kalau ayah dan ibunya habis berantam karna cemburu jadi suaminya tak pulang malam itu ).Ibunya sempat menelfon ayahnya tapi hp gak aktif akhirnya ibunya hanya berfikir Angga bersama ayahnya....sampai pagi pun menjelang.
Paginya ayahnya pulang begitu istrinya tanyak dimana angga suaminya hanya bilang gak sama aku. Baru deh sibuk tuch keluarga nyari si Angga gak ada dirumah...meskipun begitu rasa khawatir tak terlihat dari pasangan suami istri ini berantem lagi .....dan akhirnya mencari juga anaknya yang hilang. Terdengarlah Angga hilang di warung kopi...dan ada yang mengatakan " waahh coba aja lihat di danau semalam waktu saya cuci motor ada lihat sendal anak2 sama baju saya pikir punya anak2 yang ketinggalan.
Tepatnya jam 8 pagi...baru semua warga yang ada di warung kopi menuju ke danau sementara ibu sama ayahnya cari tempat lain. Satu warga tersebut berhasil membawa baju dan sendal yang ketinggalan di bawanya kerumah Angga yang ada dirumah hanya adik2nya angga dan mereka membenarkan kalau itu baju sama sendal abangnya.
Langsung warga meluncur ke danau tersebut mencari disekitar danau ada yang menyelam juga tapi tak ketemu. Pada saat semua sudah lelah akhirnya Angga ditemukan sudah mengapung dalam keadaan telungkup direrumputan sekitar danau dan anehnya tubuh Angga tak kembung karna air melainkan biasa aja.
Mayat Anggapun di bawa pulang dan pada hari itu juga selesai Slohat Zuhur Angga di kebumikan.
Setelah mencari tau kepada teman-teman Angga yang bermain sama ketika itu anak-anak itu cerita kalau Angga masuk danau karna kepleset tapi anak2 tersebut takut jadi pada lari kabur dan gak bilang sama orang tua Angga ....Innallilahiwainailahiro'jiun....Ya Allah.
**
Pada cerita ini aku pribadi hanya tak habis pikir kepada ibunya yang tak begitu mencemaskan anaknya yang tak pulang, paling tidak berusaha bertanya kepada teman-temannya, atau memastikan kepada ayahnya apakah benar Angga bersamanya...baru bisa tidur dengan pulas. Begitu juga dengan suaminya yang sudah punya anak 4 kenapa harus berantem karna cemburu mau cerai segala...sementara buah cinta mereka sudah terlahir 4 anak yang lucu, manis dan ganteng.
Disinilah kita sebagai orang tua dituntut untuk selalu perhatian kepada anak kita mainnya dengan siapa sehingga jika ada keanehan yang tak wajar bisa ditanyakan pada teman-temannya. Atau jangan memberikan kepercayaan berlebihan kepada anak dibawah 9 tahun untuk pergi main kedanau atau kemana aja yang bisa membahayakan nyawa anak-anak. Bukan hanya Ego masing-masing membuat anak menjadi korban. Aku mengakui tidak gampang menjadi orang tua yang baik dan sempurna.
12 komentar:
Kasihan Angga. Mudah-mudahan kejadian ini merekatkan kedua orangtuanya supaya mau lebih kompak lagi.
Innalillahi wa inna ilaihi roojiuunn..
Kasian bgt Angga..
Iya mbak, menjadi orang tua berarti memikul amanah yg gak kecil. Mudah2an ada hikmah yg bs diambil dr kejadian itu.
.Innallilahiwainailahiro'jiun.... smg Angga diterima di sisi Allah SWT.
dan smg kedua orang tuanya menjadi akur kembali.
Innlillhi winilaihi rojiun, turut berduka cita mbak
yah, kadang ortu gak menyadari bahwa anak harus diutamakan sehingga kalo ada masalah di antara suami isterinya seharusnya tidak merugikan si anak. masalah jgn sampai membuat anak terlantar
hidup di jaman sekarang sudah tak santai lagi bu, kasihan memang yang tinggal di perkotaan terutama, suami istri seperti diharuskan sibuk dengan urusan-urusan yang sebenarnya bukan kebutuhan. anak2 pun akhirnya seperti hewan ternak saja, cukup dikasih makan biar cepat besar agar tak lagi merepotkan, dan tentu saja harapannya memberi kebanggaan
Innalillahi wainnailaihi raji'un..
uh, mantab ya ortunya. Anak gak jelas keberadaannya kok bisa tidur nyenyak. Masya Allah..
Innalillahi
Semoga para orang tua termasuk sebentar ;agi saya yang akanmenjadi orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya
turut berduka cita....kasihan sekali nasip si angga, malah dia yang jadi bernasib buruk....
orang tua yang egois dan tidak memikirkan prasaan anak..dah gitu bisa2nya santai2 begitu tanpa ada rasa kwathir...
ehmmmhmhmmm
Innalillahi wainnnailaihi roji'un....semoga Ortu angga terbuka hati mereka..utk lebih baik lagi....
Innalillahi. Masa seh ada orang tua yang ga kuatir ketika anaknya ga pulang semaleman??
Duuuhh, semoga kita bisa menjadi orang tua yang baik yah Mba bagi anak2 kita. Karena bagaimanapun anak adalah amanah dari Allah, yang harus dijaga sebaik2nya
Vicky , Zasachi Ibu Sukma : Amin...ini juga pelajaran untuk aku sebagai orang tua dan kita tentunya.
Lidya : terimakasih
Fanny : bener fan
Muhammad : iya...karna itu kurangnya perhatian kepada anak karna kedua orang tua sudah disibukkan dengan duniawi tapi susah juga mengatakannya.
Mb Dewi : mantap kak Wi
Arief : Amin
Daur ulang : Iya mb juga gak habis pikir
Bunda : amin
Bunda susan : amin.
Posting Komentar
Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..