Alkisah ada seorang pemuda yang merasa tidak beruntung. Suatu hari ia duduk termenung di pinggir jalan memikirkan nasibnya. Kenapa ya..nasib saya begitu jelek, di lahirkan dikeluarga tidak berpendidikan dan miskin?.
Kebetulan saat itu ada seorang kakek yang sedang melewati jalan itu dan melihat pemuda tersebut duduk termenung. Kakek itupun bertanya kepadanya, " anak muda , kenapa kamu tampak sedih, tidak bersemangat dan hanya duduk termenung?.
" Saya tidak mengerti, mengapa saya begitu miskin, jawab pemuda itu dengan nada mengeluh. Mendengar keluhan itu, si kakek bijak berkata, Miskin? kamu tidak miskin, bahkan saya lihat sangat kaya.
Pemuda tersebut sangat tercengang mendegnar kata-kata si kakek, lantas ia bertanya.." kaya? dari sudut pandang mana saya dibilang kaya?. Untuk makan tiga kali sehari saja susah.
Begini anak muda, satu tanganmu saya beli seharga seratua ons perak, mau? tanya kakek tersebut.
" Tentu tidak, jawab pemuda itu.
Kalau begitu saya tambah lagi dua ratus ons perak, maukah kamu menjual tanganmu...jawaban yang sama terdengar dari mulut pemuda tersebut, ia tidak mau. Kakek tersebut semangkin tertantang dan kemudidan bertanya lagi, kalau saya beli kedua tanganmu seharga delapan ratus ons perak , maukah kamu menjualnya kepada kakek?.
" Tentu saja tidak, jawab pemuda itu dengan tegas.
Nah, itulah kekayaan kamu sesungguhnya, belum lagi di hitung nilai kekayaan kedua belah kakimu, kesehatanmu, umur yang diberikan oleh Tuhan kepadamu, saya pikir jika semuanya dijumlahkan akan mencapai jumlah yang luar biasa. Gunakan aset tersebut untuk bekerja, mengolah sesuatu menjadi lebih berharga, nasehat kakek tersebut.
Nasehat yang bijak dan bernilai ini membuat pemuda tersebut seketika sadar dan semangatnya bangkit kembali. Ternyata Tuhan telah memberinya kekayaan yang tanpa ia sadari dapat dikembangkan menjadi aset-aset yang lebih berguna.
**
Selama kita mempunyai modal dalam hidup kita, seperti kesehatan, semangat hidup, akal budi sepertinya tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini. Dengan modal ini saja kita bisa mencapai kesuskesan dan kekayaan. Amin...Insyaallah.
Sumber : the best of Chinese
Kebetulan saat itu ada seorang kakek yang sedang melewati jalan itu dan melihat pemuda tersebut duduk termenung. Kakek itupun bertanya kepadanya, " anak muda , kenapa kamu tampak sedih, tidak bersemangat dan hanya duduk termenung?.
" Saya tidak mengerti, mengapa saya begitu miskin, jawab pemuda itu dengan nada mengeluh. Mendengar keluhan itu, si kakek bijak berkata, Miskin? kamu tidak miskin, bahkan saya lihat sangat kaya.
Pemuda tersebut sangat tercengang mendegnar kata-kata si kakek, lantas ia bertanya.." kaya? dari sudut pandang mana saya dibilang kaya?. Untuk makan tiga kali sehari saja susah.
Begini anak muda, satu tanganmu saya beli seharga seratua ons perak, mau? tanya kakek tersebut.
" Tentu tidak, jawab pemuda itu.
Kalau begitu saya tambah lagi dua ratus ons perak, maukah kamu menjual tanganmu...jawaban yang sama terdengar dari mulut pemuda tersebut, ia tidak mau. Kakek tersebut semangkin tertantang dan kemudidan bertanya lagi, kalau saya beli kedua tanganmu seharga delapan ratus ons perak , maukah kamu menjualnya kepada kakek?.
" Tentu saja tidak, jawab pemuda itu dengan tegas.
Nah, itulah kekayaan kamu sesungguhnya, belum lagi di hitung nilai kekayaan kedua belah kakimu, kesehatanmu, umur yang diberikan oleh Tuhan kepadamu, saya pikir jika semuanya dijumlahkan akan mencapai jumlah yang luar biasa. Gunakan aset tersebut untuk bekerja, mengolah sesuatu menjadi lebih berharga, nasehat kakek tersebut.
Nasehat yang bijak dan bernilai ini membuat pemuda tersebut seketika sadar dan semangatnya bangkit kembali. Ternyata Tuhan telah memberinya kekayaan yang tanpa ia sadari dapat dikembangkan menjadi aset-aset yang lebih berguna.
**
Selama kita mempunyai modal dalam hidup kita, seperti kesehatan, semangat hidup, akal budi sepertinya tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini. Dengan modal ini saja kita bisa mencapai kesuskesan dan kekayaan. Amin...Insyaallah.
Sumber : the best of Chinese
14 komentar:
nice post.... makasih ya mbak
sering kita tak menyadari ya, Allah telah memberikan segalanya pada kita. Dalam diri kita ada segalanya, hanya saja kita tdk begitu menyadarinya bahwa kita punya sesuatu yg luar biasa.
sebuah cerita yg menginspirasiku sob...
emang bnr, Tuhan sebenarnya memberikan kekayaan kita tak ternilai harganya.
oya, ada award utkmu sob, spesial dr Penghuni60, kalo gak keberatan diambil ya
setuju mbak....kadang kita tidak sadar dengan apa yang kita punya....nice story...
Bagus sekali artikelnya mba, mengingatkan diri sendiri. Nikmat Allah yang manakah, yang telah engkau dustakan??
yup, kadang kita gak sadar akan kekayaan sesungguhnya yg kita miliki ya.
Mensyukuri apa yg sdh d karuniakan Tuhan kpd kita memang jauh lebih baik, ketimbang hanya berdiam meratapi nasib, karena dgn syukur kita bnr2 bs menikmati indahnya nafas kehidupan yg telah di Tiupkan sang khaliq kpd kita...
kita diciptakan Tuhan dalam keadaan kaya memang bu. miskin itu akibat kebodohan saja.
Sering sekali kita tidak menyadari modal yang kita miliki tersebut yang mbak.
Makasih untuk mengingatkan saya. Salam Mbak
jangan menyerah
banyak hal yang bisa dilakukan
Penghuni 60 : makasih untuk awardnya dan sudah saya ambil.
iyaa saya juga berpikir kayak gitu . . . . itu nikmat terbesar yang kerap kali dilupakan
tapi sekarang jama udah edan orang dibunuh trus dijualin organ dalamnya begitu juga dengan mayat tanpa identitas biasanya dipakai buat praktek bedah
wah... saya suka dengan bagian kata mba' yang ini------> Selama kita mempunyai modal dalam hidup kita, seperti kesehatan, semangat hidup, akal budi sepertinya tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini. Dengan modal ini saja kita bisa mencapai kesuskesan dan kekayaan. Amin...Insyaallah.
ini akan jadi renungan dan spirit bwt kita semua, slam kenal ^_^
kekayaan itu bukan diukur dari seberapa banyak materi yang sudah kita dapatkan.. karena ada banyak non material yang kalau kita menyadari dan mensyukuri, jadi membuat diri lebih berharga dan kaya.
To All : Dari psotingan ini saya semalam tak sengaja melihat sinetron Pesantren dan Rockkenro kalau gak salah..
Salah satu ustad itu memberi tauziahnya jika kedua mata kamu saya beli ratusan juga dan kamu bisa membeli apartemen mewah, mobil mewah gimana...jawab santri tentu tidak mau.
Dan Pak Ustad berkata benar sekali untuk apa kemewahan jika kita tidak bisa menikmatinya karna itu bersyukur dengan apa yang kita punya karna kita ini orang yang kaya....
Posting Komentar
Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..