Rasa Senang jadi Kecewa

Hari ini Dini sudah mulai libur sekolah kurang lebih 2 minggu kedepan. Dia seneng sekali tapi ada yang membuat dia menjadi kecewa...yaitu pada saat liburan sekolah seperti ini dia masih tetap dititipkan ke pengasuhnya. Rasa senang yang ia miliki jadi berubah kecewa dan sedih hanya beberapa kata....ibu harus bekerja.
Sebenarnya aku ingin sekali menemaninya dirumah hanya saja aku harus bekerja....tapi setelah beberapa pengertian yang aku berikan padanya akhirnya dia dapat menerima meskipun sempat menolak untuk diantar ketempat pengasuhnya.

Dini berfikir jika ia libur sekolah maka ibunya juga harus libur seperti sabtu dan minggu ketika ia tidak sekolah maka aku ada dirumah.
Sampai-sampai dia bilang ke aku begini .....

Dini : ibu nich kerja teruslah...ibu sama ayahkan udah banyak uang , gak usah kerja aja lah...sama dini ajalah dirumah. Dini gak mau kerumah nenek...dini mau sama ibu dirumah. Dini malaslah kawan ibu sama ayah....

Anakku sayang....ibu sedih sekali kamu berkata seperti itu, bukan ibu gak sayang menitipkanmu...maafkan ibu ya nak.

Kata yang ia ucapkan bukan sekali atau dua kali melainkan bisa beberapa kali, besok dini sekolah gak bu....dini besok tinggal dimana bu....besok dini sama siapa bu...dan banyak pertanyaan yang terkadang aku kewalahan menjawabnya.

Tapi itulah Dini...kalau tidak banyak mengeluarkan pertanyaan bukan Dini anakku namanya. Untuk itu sebagai kawan antara ibu dan anak akupun harus memegang janji yang sudah disepakai dengannya...yaitu jemput sore hari gak boleh telat, janji malam hari harus main kartu, beli minuman yakult setiap pulang dari rumah nenek.

Ibu : ok bos....tos dulu dong sama ibu ( sambil berpelukan ).

***
Kalau orang dewasa bilangnya...libur sekolah yang membosankan , libur gak libur tetep aja gak bisa main dirumah.