Rabu, 22 Juni 2011

Peringatan Bahagia Tanpa Ayah dan Ibu

Peringatan hari bahagia selalu ingin kita bagikan bersama keluarga tercinta, baik itu hari kelahiran, naik pangkat dalam bekerja, pernikahan, menambah anggota baru, rejeki yang bagus dan lain-lainnya. Keinginan terbesar kita adalah membagikan kebahagiaan tersebut pada Ayah dan Ibu karna do'a serta restu Ayah dan Ibu yang selalu kita harapkan dan inginkan.

Tapi bagaimana peringatan bahagia tersebut tanpa Ayah dan Ibu? Tentunya rasa bahagia menjadi sedih dan tetesan air mata yang hadir. Orang tua yang selalu menginginkan anaknya mendapat keberhasilan, kebahagian. Namun setelah itu ada dihadapan mata, kita tidak lagi bisa membagikannya kepada mereka. Hadir sekejap dalam dunia nyatapun mereka tidak bisa, meskipun kita hanya ingin sedikit berbincang dan berkata....Kalian jangan khawatir.

Saat Ayah dan Ibuku pergi untuk selamanya diwaktu yang sama ...aku begitu sedih, menderita, stress dan putus asa. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan kedepannya, bagaimana adik-adiku, masa depanku. Pikiran semrawut dan menggangu. Meskipun berusaha kuat dan tegar tapi tidak bisa menutupi rasa sedih didalam hati kecilku. Sampai akhirnya aku sadar akan semua itu. Karna aku yakin Tuhan punya rencana lain untuk semua ini. Hingga hari berlalu tanpa disadari, peringatan apapun itu berlalu begitu cepat hingga tahun berganti dimana hari itu datang.

Peringatan bahagia tanpa ayah dan ibu tidak membuat aku larut dalam kesedihan justru mereka selalu menjadi penguat aku untuk terus menjalani kehidupan ini. Karna aku yakin mereka akan selalu bersama aku dimanapun itu. Dan aku yakin Ayah dan Ibu pasti bahagia melihat kami. Untuk Ayah dan Ibu aku sangat rindu Kalian.

Tautan

Tulisan ini aku diikut sertakan dalam Askat PakDe Cholik di Surabaya.



24 komentar:

Lidya mengatakan...

sambil mengingat ayah ibu kita bisa memperingati nya tanpa mereka

Pakde Cholik mengatakan...

Saya sudah membaca artikel sahabat
Dan sudah langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi anda yang hebat
Dari Surabaya saya kirim salam hangat

Lyliana Thia mengatakan...

Terharu bacanya... Mohon maaf Bu Dini, krn saya merasa lebih beruntung msh memiliki dua orangtua...

Doa yg terbaik selalu utk kedua orangtua, supaya selalu bahagia di sisiNya.. Amin..

DewiFatma mengatakan...

hiks...
Semoga beliau bahagia dialam sana...

puteriamirillis mengatakan...

ibu..peluk erat...jangan bersedih ya ibu...ada putri disini...^^

Mulyani Adini mengatakan...

Lidya : bener ekali
Lyliana : amin
Mb Dewi : amin
Putriamirilis : makasih putri

Kang Sofyan mengatakan...

Kita hanya bisa memberikan untaian do'a dlm setiap sujud untk para orang tua,.semoga ayah dan ibu mbak dini bahagia d'alam sana AMIN

Mulyani Adini mengatakan...

Sofyan : amin ...iya

nita mengatakan...

terharu aku bacanya mba, tetap semangat ya. Tuhan berkati.

Artineke A. Muhir mengatakan...

Sucses ya Bu...

Artikelnya sungguh menyentuh Bu, ternyata Ibu Dini orang yang tegar...

Arif Bayu Saputra mengatakan...

Wah saya jadi terbawa membacanya, semoga segala amal & ibadah orang tua mbak diterima disisiNya...amin

r10 mengatakan...

judulnya salah ketik :)

pun bagaimana Allah yg akan menjamin rejeki hamba-hambaNya

jadi bila jangan bersedih hati bila menjadi yatim piatu

resep masakan mengatakan...

Salam kenal dari rumah resep masakan Indonesia, ditunggu kunjungan baliknya :).

Gaphe mengatakan...

duuh jangan bersedih.. ada yang pergi ada yang hadir, begitulah hidup. Doakan saja supaya beliau mendapatkan tempat yang terbaik..

tetep jalani, istiqomah dan tetep semangat yaaa ibu Dini!

goodluck untuk kontes dan artikelnya ^_^

Batavusqu mengatakan...

Salam Takzim
Alhamdulillah bisa ikutan ya bu, semoga menang dan saya jadi bisa berkunjung kemari lagi, minimal setiap hari Rabu hehehe
Salam Takzim batavusqu

eNeS mengatakan...

Membacanya jadi teringat alm. bapak yang sudah lama tiada. Dialah panutanku setelah Nabi Muhammad dan Imam Ali. Dialah inspirasiku. Dialah salah satu manusia hebat yg tdk dicatat sejarah, tp membekas di hati orang-orang yg mengenalnya.
I miss U, Bapak

Mulyani Adini mengatakan...

Nita : makasih
Yunda : sebenarnya tak setegar yg disangkakan Yunda
Arief : amin
R10 : WAHH iya makasih ya udah di kasih tau
Resep masakan : salam kenal juga
Gaphe : makasih
Batavusqu : iya
Kang Enes : Iya Kang

Nia mengatakan...

duh jadi sedih bacanya...kalo boleh tau meninggal secara bersamaan mksudnya kecelakaan yachhh??

smoga arwah ibu, bapak tenang di alam sana......

sukses utk askatnya

Mulyani Adini mengatakan...

Nia : Amin
Ayah sakit kurang lebih 4 tahunan...sementara ibu mungkin kecapean ngurusin Ayah.

Mama Kinan mengatakan...

mbak yani...ikut sedih..saya sedih mbacanya..yang kuat dan sabar yah mbak...terutama bagian akhir dari tulisan bu dini itu yang saya suka
"justru mereka selalu menjadi penguat aku untuk terus menjalani kehidupan ini. Karna aku yakin mereka akan selalu bersama aku dimanapun itu. Dan aku yakin Ayah dan Ibu pasti bahagia melihat kami. Untuk Ayah dan Ibu aku sangat rindu Kalian."

Bang Pendi mengatakan...

Ikut terharu membacanya...tapi IbuDini sudah membuktikan bila ibu mampu dan itu sudah membuat orangtua ibu bahagia disana.

Semoga kontesnya sukses!

Elsa mengatakan...

iya, rasanya jadi orang paling beruntung sedunia karena masih punya dua orang tua....

semoga Dini nanti punya dua orang tua yang panjang umur, bisa menemaninya sampai tua...

Baby Dija mengatakan...

Dija juga cuma punya satu Tante....

hiks

Mulyani Adini mengatakan...

Elsa : amin

Posting Komentar

Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..