Semua orang tua menginginkan anak-anak kita menjadi anak yang baik, sopan, berguna, berprestasi dan berpendidikan. Segala apapun itu pasti dilakukan orang tua untuk kebaikan anak-anaknya. Meskipun tidak semua orang tua dapat melakukan ini kepada anak-anaknya.
Saat aku menikah umurku 26 tahun, aku selalu berdoa agar diberikan amanah yaitu anak dengan cepat. Karna usia yang tidak muda lagi. Alhamdullilah tanpa menunggu lama aku diberi kepercayaan tersebut...seorang anak yang aku kandung selama 7 bulan 12 hari, kelahiran yang di nanti-nanti...dan dialah mata hatiku yang sekarang sudah berusia 5 tahun 6 bulan. Anak yang sering kuceritakan di blog ini....bicaranya yang sudah tidak terkendari, rasa ingin tahu yang selalu ia tunjukkan. Siapa sangka gadis mungil dulu di gendongan bisa seperti itu.....tidak menyangka dan tak terpikirkan.
Aku sempat panik saat dia berjalan sering jatuh, apakah ada sesuatu di kakinya. Aku lebih panik saat anak-anak seusianya bisa berbicara sementara dia tak bisa mengucapkan mama. Tambah panik saat anak-anak lain bisa bermain ..sementara dia hanya dengan dunianya.
Saat itu selain doa, usahalah yang bisa aku lakukan...agar bertambah umur ia bisa menjadi lebih dari teman-temannya. Tidak usah berpretasi, menonjol terlalu tinggi, ...cukup mengenal namanya, nama kedua orang tuanya, rumahnya dan bisa berbicara meskipun sedikit.
Tuhan punya rencana, doa dan usahaku tidak sia-sia, berusaha menjadi teman, sahabatnya juga menjadi pelindungnya.
Ibu bukan sekedar mengandung, memberi yang ia butuhkan , menjaga , memberi makan dan mendiamkan disaat menagis.
“ Tapi jadilah ibu yang bisa segalanya ".
Menjadi Ibu sekaligus temannya. Ibu yang bisa menjadi teman, ibu yang bisa menjadi guru , ibu yang bisa berkreasi.
Mungkin aku salah satu ibu yang tidak bisa 24 jam bersama anak. Karna tuntutan ekonomi salah satunya, tapi aku tidak lepas tangan..aku tetap harus menjadi ibu yang selalu dibutuhkan dan dirindukannya.
Karna itu aku selalu menjadi ibu sekaligus temannya, teman saat dia mulai berjalan, mulai bisa berbicara, mulai mengenal benda , mengenal orang-orang disekitarnya.... aku selalu ingin menjadi temannya. Meskipun lelah sekalipun, capek sekalipun ....aku tetap akan menjadi temannya, teman yang sejati. Teman yang mendengarkan keluh kesahnya, curhatnya dan segalanya.
**
Saat dia mulai masuk sekolah TK Kecil, susah payak aku mengajarkan dia agar bisa menghafal nama lengkapnya. Butuh perjuangan, kesabaran dan menahan emosi.....tapi akal ibu tidak habis, dengan menggunakan kartun Ipin dan Upin ..aku bisa membuat dia menghafal nama lengkapnya, nama kedua orang tuanya , dimana rumahnya.
Suka dan duka banyak di lalui.....tingkah laku beraneka ragam bentuk dan rupa. Tinggal bagaimana kita menjadikan anak kita bisa mengerti apa yang kita katakan. Bisa mengerti yang baik dan tidak....semua itu kembali kepada usaha. Usaha dan kerja keras kita sebagai seorang ibu kepada anak.
Ibu yang bisa menjadi teman, apalagi teman setia...pastilah anak-anak sangat menyukainya. Teman setia yang 24 jam bisa menemaninya. Saat yang didambakan bagi semua ibu.....tapi meskipun keterbatasan waktu bersama anak...sisa waktu itulah kita pergunakan yang sedikit bisa dijadikan menjadi 24 jam kepada anak.
" Aku bisa bangga pada diriku ", ......Nenek pengasuhnya bercerita : Dini itu pintar, dia sudah tau waktu dan sisiplin...kapan main, kapan tidur siang , kapan minum susu, kapan ngaji....jadi meskipun dia masih mengantuk atau masih pengen main kalau sudah waktunya tidur dan mengaji dia akan berhenti beraktifitas. Itu yang ia ingat pesan dari ibunya. Alhamdullila ya...sesuatu yang kita inginkan.
Mungkin aku sedikit keras, terkadang banyak melarang...dan aku juga tau itu semua tidak baik untuk anak-anak. Tapi kerasnya ibu kepada anak bisa dibatasi dengan usianya, asal jangan keterlaluan. Keras seperti memukul kepala, wajah terhadap anak diusia dini ' itu ibu gila namanya. Jadi jangan sekali-kali melakukan kekerasan seperti itu terhadap anak ya.
" Melarang", ....ibu waras gak mungkin membiarkan anaknya main api, benda tajam, kehutan, main didanau dan tempat-tempat yang berbahaya bagi nyawa anak. Melarang yang dalam kategori bahaya bagi anaklah yang sering aku lakukan. Jadi sudah sewajarnya kita sebagai ibu melarang anak untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh atau membahayakan. Tapi ! melarang dalam hal kebaikan.
Dini usia 1.5 tahun,
pandai berbicara pada usia 2 tahun
sekarang sudah pandai berbicara...seperti burung malah...cerewet
Ayah : Dini..dini sayang ibu apa ayah...
Dini : sayang ibu sama ayah juga.
Ayah : sayang ayah ajalah..ayahkan suka kasih dini jajan.
Alhamdullilah, mungkin berkat kesabaranku dan kerjasama suamiku....Dini anakku sekarang sudah bisa bertanggung jawab, mengatur waktu meskipun tidak adanya ibu disampingnya.
Harapanku dan harapan semua orang tua didunia ini tentunya....diwaktu kecil si anak bisa bertanggung jawab maka kelak besar juga sama ketika ia masih kecil...tetap bertanggung jawab. Amin...semoga anak-anak kita seperti itu ya sahabat.
Yang penting , jangan menjadikan apa yang kita sampaikan itu adalah beban baginya. Tapi satu motivasi untuk dia tetap bisa menjadi dirinya sendiri. Dan sekarangpun aku masih sedang berusaha melakukannya. Tetap berusaha, sabar dan tahan emosi...jadilah ibu sekaligu temannya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway "Anakku Sayang" oleh Rumah Mauna
24 komentar:
hmm bukannya mau gimanaaa gtu sama anak laki ya Mbak... ada temanku nulis di status BBnya... "Seorang anak perempuan adalah satu janji Allah bahwa aku akan selalu mempunyai teman.."
tapi semua anak sama saja... and every child is special...
Semoga sukses kontesnya Mbak... hadiahnya buat Dini nanti... hehehe...
Seorang ibu emang harus banyak akal dlm menghadapi anaknya ya mbak...
Anak mengajarkan banyak hal kepada kita.
Ternyata Dini dulu pada usia 1,5 th belum bisa bicara to? Shasa dulu usia 8 bulan udah pinter 'ngoceh'. Dia emang ngomong dulu baru jalan, dia jalan usia 14 bulan :)
terima kasih atas partisipasi sahabat. anda telah tercatat sebagai peserta giveaway pertama rumahmauna "anakku sayang".
aku juga pernah ngalami hal yang sama bu, fathan pernah telat bicara. tapi syukur ya dini sudah melewatinya dengan support dari ibu dan ayah.
nyesek, 2 bulan gak ketemu mami :')
Dini wkt kecil lebih gemuk ya. tapi gayanya itu makin keren tiap di foto hehhee
Tapi sekarang Dini kan sudah pinter toh Bu,, semoga Dini kelak menjadi orang seperti yang Bu Dini harapkan Amin...
Semoga sukses ya Bu ngontesnya,,
ibu dini...
selamat ngontes & sukses
Memang sudah selayaknya seorang ibu yang bijak itu adalah ibu yang bisa menempatkan dirinya sebagai ibu dan sahabat bagi anaknya terutama anak perempuannya. Hubungan yang terjalin dari usaha ini akan sangat indah lho Bu, saya sudah merasakan hasilnya, putri saya kini 14 tahun dan sangat-sangat dekat dengan saya, selalu menjadikan saya sebagai orang pertama tempat ia mencurahkan isi hati, pertanyaan dan hal lainnya.
salam sayang untuk Dini ya bu.... :-)
Subhanallah...
Selain mendidik, ternyata orang tua juga bisa sambil bermain dengan anak2nya ya...
Keknya gak bakalan bosen deh :D
gayanya dini sama fathan sama ya pas difoto diatas :)
Lyliana : pasti..apa2 semua untuk dia.
Mb Reni : kalau Dini jalannya yang cepet m, 7 bulan udah berdiri dan 9 bulan udah jalan dgnm lancar.
Rumahmauna : harus berusaha bun..
Ervina : berdoa aja utk kesehatan mami
Lydia : iya sama bun
Kakaakin : saya berusaha menjadi temannya tante.
Alaika : mungkin kebanyakan anak cewek seperti itu kali ya....
Sofyan : alhamdullilah...bicaranya udah lancar , lancar malah.
Fanny : dia suka di foto fan
Irma : makasih ..
Met petang Mbak... :)
Ibu bukan sekedar mengandung, memberi yang ia butuhkan , menjaga , memberi makan dan mendiamkan disaat menagis.
“ Tapi jadilah ibu yang bisa segalanya ".
Dalem Mbak kata2 yg ini... tapi bener lho, aku juga kayanya lebih berat ke Ibu ketimbang ke ayah, biarpun aku bangga sama mereka berdua gimanapun mereka... :)
aku jadi berandai2 nih Mbak, gimana ya reaksi dini klo nanti dia bacain tulisan di blog ini dari awal sampe abis??? :) aku yakin dia bangga punya orang tua kaya Mbak, dan pasti berusaha jadi anak yg ng'banggain mbak dan ayahnya..
Melarang dalam hal yang berbahaya itu harus ya bu, karena selain berbahaya bagi diri sendiri bisa membahayakan orang lain juga.
orang tua = teman bagi anak :) salamkenal bu
iyah mba, anak akan merasa nyaman kalo ibu nya bisa bertindak layaknya seorang sahabat^^
nice story mba
sukses untuk kontesnya
hanya ingin mengikuti postingan agan
salam kenal yya gan
www.hajarabis.com
Sepakat mba...akan lebih seru kalo bisa jd ibu sekaligus teman bagi anak2 ya...
asik ya punya anak kayak dini. ceriwis. lucu, akrab banget ama ortunya
teman juga suka ngelarang-larang bu. teman yang baik nggak cuma bisa mengiyakan
Saya cuma bisa bilang "Mba, best mommy"
Yup2, kalo saya udah nikah nanti saya juga mo jadi mama yang bisa jadi temen anaknya :)
Kak Ega : makasih..harus itu.
Muhammad : iya betul..
Hikmawadi : alhamdullilah terimakasih selalu yang saya ucapkan kepadaNya.
Orin : iya...bener
Chika : makasih
Tirta : salam kenal kembali
Ferdinand :Sedang berusaha menjadi ibu yang baik
Halaman Putih : iya bila berbahaya kenapa musti di setujui
ibu sekaligus partner yg baik, bagus itu, hehe
Posting Komentar
Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..