Senin, 16 Mei 2011

Moga Bunda diSayang Allah

Satu lagi buku karangan Tere Liye Penerbit Republika dengan judul Moga Bunda diSayang Allah...buku ini aku dapatkan pada saat ikutan Kuis Reboan di BlocCamp PakDe Cholik...karna pensaran dari cerita akhir buku ini apakah sama atau tidak , maka aku berhasil membacanya dalam sehari.... lebih sikit sih! maklum sering datang penggaggu..sapa lagi kalau bukan Dini ku sayang.

Buku ini menceritakan tentang anak muda bernama Karang yang sudah menjadi Yatim Piatu sedari kecil..kemudian di angkat oleh satu keluarga rumah singgah Ibu-Ibu Gendut nama pengasuhnya ( gak tau kenapa tidak di cantumkan nama aslinya)...dibesarkan sehingga berhasil dengan cita2 dan tumbuh menjadi anak yang pintar dan membanggakan hingga Karang berhasil mendirikan Taman Bacaan untuk anak2 terlantar dimana-mana didaerah IbuKota. Hingga suatu peristiwa terjadi membuat Karang menjadi pendiam, putus ada dan pemabuk tidak bermasyarakat selama kurang lebih 3 tahun.

Setelah tiga tahun lamanya akhirnya kesadaran Karang timbul atas kehadiran seorang anak kecil dari keluarga yang kaya raya dengan usia 6 tahun bernama Melati yang telah di nyatakan Tuli, Buta pada saat usianya 3 tahun.

Melati anak yg cantik dan mengemaskan akibat kecelakaan tiga tahun yang lalu membuat anak kecil ini menjadi pemarah dan berontak....apa saja yang ada dihadapannya akan melayang dengan secepat kilat.

Karang dewa penyelamat bagi Melati yang sempat putus asa setelah beberapa hari mencoba untuk membuat melati tau tentang sesuatu , kasih sayang dan apa saja. Tuhan ada banyak rahsia yang kita tidak ketahui.....seorang anak kecil usia 6 tahun yang seharusnya dengan riang gembira bermain, senda gurau, lari kesana kemari, bersepeda tetapi tidak dengan Melati yang Tuli, Bisu dan Buta. Segala cara sudah di lakukan keluarga sebelum kedatangan Karang...namun pihak Dokter hanya menyarankan agar Melati dimasukkan kerumah sakit Jiwa.

Tapi tidak dengan Karang, meskipun susah payah Karang berhasil membuat melati dapat makan menggunakan sendok dan duduk manis di kursi meja makan yg sebelumnya tak bisa dilakukan Melati.

Dan bagi Karang , Melatilah dewa penyelamat untuk kesadaran mimpi buruknya dan masa lalunya yang kerap kali menggagunya selama tiga tahun itu.

Hingga keajaiban Tuhan di nampakkan ….Melati yang tanpa sengaja menyentuh sejuknya tetesan air hujan membasahi telapak tangannya..rasa dingin yang selama ini ia rasakan ketika dijendela kamar, rasa penasaran yang ia rasakan tak terjawabkan tiga tahun itu. Disinilah Karang baru merasakan bermula dari air dan telapak tangan...setelah semua yang ia lakukan tak membuahkan hasil ternyata Melati hanya butuh sentuah lembut dari tangannya.

Hari berganti dan berlalu begitu cepat ...Melati yang sekarang ingin mengetahi segala hal dengan berkomunikasi melalui telapak tangan...dapat berjalan dengan lancar meskipun butuh beberapa tahun lagi untuk Melati bisa mengerti lebih banyak. Bunda yang sabar dan selalu menemaninya dan tak hentinya memohon disetiap sholat malamnya. Bunda yang lembut yang selalu ingin memeluk anaknya, Bunda yang tak pernah lelah dan letih untuk kesembuhan anaknya. Semoga Bunda disayang Allah.

Akhirnya Karang kembali ke IbuKota dan meninggalkan Melati....meskipun Karang dijanjikan banyak hal dari Ayah melati ...karang tetap dengan keputusannya....karna masih banyak lagi anak-anak yang membutuhkan dan memerlukannya. Melati yang sempat merajuk dan tidak melakukan perkembangan selama 2 hari akhirnya mau melepaskan Pak Guru Karang.

***

Kesabaran...kesabaran..kesabaran serta do'a..do'a yang tak seharusnya putus pada diri kita. Dari cerita ini kita benar2 diuji tentang banyak hal. Jangan lupa untuk beli bukunya dan di baca hingga selesai...bagus dan tak akan menyesal...Kata penulis buku Cerita ini diangkat dari Kisah Nyata.


Nb :

Dari cerita buku ini aku perna nonton filmnya bisa dibilang kurang lebih sama dan beda2 tipis....bedanya, pada buku Karang ini anak muda tapi pada film Hindia Karang ini bukan anak muda tapi orang tua yang diperankan oleh Amitha Bachan ( aktor Hindia )...sementara Melati diperankan oleh anak Bule yang emang Buta, tuli dan tak bisa bicara....tetapi bukan bawaan lahir. Saya lupa judunya apa.....tapi emang bagus dan ini di ambil dari cerita nyata.

Selamat membeli dan membaca....


23 komentar:

DewiFatma mengatakan...

Aku blom beli, pinjam aja dulu dari IbuDini...wkwkwkw... Tapi baru baca 5 halaman, bis Chaca lagi rewel batuk pilek.

lidya mengatakan...

aku juga udah baca nih , gara-gara pakde kasih ini jadi suka Tere Liye

Ferdinand mengatakan...

Met Pagi mbak...

Weh ternyata iki enek Film'e toh Mbak? Film India ya? Aduh banyak tari2 celengnya gak mbak, soalnya aku males nonton klo Filmnya banyak nari2 hhe... tapi klo dari reviewnya si Mbak sih kayanya ini buku bagus, Kisah Nyata lagi :)

Nanti aku Coba cari bukunya deh Mbak... :)

Semangat n happy blogging :P

dina.thea mengatakan...

saya juga baru dapet buku itu minjem ke adik, blum kelar bacanya hehe...asyiikk disini ada resensinya , makasih mba

Bunda Loving mengatakan...

Dari hasil review buku ini, benar2 cerita yg sangat menyentuh.....tapi sayang sekali aku belum punya/melihat buku ini... Boleh pinjam gak ??? hehehe.....

Arif Bayu Saputra mengatakan...

hiks...hiks.... sayabg saya belum punya buku ini......hhehehehe sekilas dari review nya bagus buku ini....... semoga saya bisa dapet buku ini........:)

W i e d e s i g n a r c h mengatakan...

aku ingat adegan ketika melati terbanting di tangga dan dia meringkuk di satu pualam kesukaannya...

menurutku itu adalah cara aku mulai menjejak bahwa itulah yang hanya melati bisa kenali di dunia...

famfir mengatakan...

wow!! selamat ya tante hadiah bukunya....
kayaknya bagus tuh ceritanya,, jadi ngiler deh pengen ikutan baca juga....

dunia kecil indi mengatakan...

wah, ada filmnya ya? aku malah gak tau. thanks for share :)

Mama Kinan mengatakan...

wah koleksi bukunya banyak nieh mbak, boleh pinjam yah?? * plakkkkkkk..ikutan gaya gaphe kalo koment mbak :)

Mama Kinan mengatakan...

tambah komentnya yah mbak : Btw mbak makasih banget advice nya di koment kemarin yah, berguna sekali, dicatet bener tuh sama Mbak menik dan kawan kawan..kemarin kita dah nyobain sop ikan Aulia..mantap tenan ternyata..suwun banget yah mbak

I-one mengatakan...

karangan tere liye ini emang bagus2,tapi saya suka karangannya yang berjudul :hapalan sholat delisa...nyentuh banget..

Amy mengatakan...

Review nya lengkap :) tambah koleksi buku lg mbk he8...

Hariyanti Sukma mengatakan...

Alhamdulillah .... bukunya direview segera.... terobati rasa penasaranku ... makasih ya, mbak... semakin pengen punya bukunya...

Gaphe mengatakan...

wow, bagus juga maknanya.. sayang sih saya belom pernah liat filemnya apalagi baca bukunya. hemm.. soalnya tebel sih, dan harganya lumayan mahal *udah cek di toko buku.

setidaknya dengan baca resensinya disini jadi tau jalan ceritanya kek mana

Aina mengatakan...

wahhh...mbak Dini kayae menang terus ya....

umiabie mengatakan...

buku bagus tapi sayang belum punya.. he..

Muhammad A Vip mengatakan...

wah, pada seneng baca ibu-ibu sekarang ya, semoga bukan karena pakde cholik. sip bu, semoga Dini bisa ketularan

7 taman langit mengatakan...

saya baru tahu buku itu
kisahnya menarik

maaf baru muncul lagi

Lely Prawesti mengatakan...

minjem dong kak.... hihihi saya bukan asli tj.pinang ^^

Lyliana Thia mengatakan...

Ibu Dini... lagi sibuk yaaa,,, hihihii,,, ditunggu posting2annya lgi :-D

attayaya-mading mengatakan...

dirumah ada beberapa buku tere liye
lupa jdulnya
baru dibeli oleh si mba

Zulfadhli's Family mengatakan...

Sepertinya bagus yah Mba. Pinjem dunks ekye :-)

Posting Komentar

Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..