Kamis, 30 September 2010

Kita Pasti Kembali

Kita hidup hanyalah sementara....mau tidak mau jika ajal menjemput kita tidak dapat menolaknya..semua hanyalah titipan, semuanya hanyalah amanat yang harus kita jaga dan laksanakan dengan sebaik-baiknya. Meskipun aku bukanlah orang yang taat dalam menjalankan perintahnya serta meninggalkan larangannya tapi aku tidak pernah henti menasehati dan mengingatkan pada sahabat, adik juga saudara-saudaraku ..untuk apa kita hidup didunia, untuk apa kita beribadah, untuk apa kita berbuat baik , untuk apa kita berbuat jahat..semua akan terjawab jika kita sudah dialam Ilahi....

Perasaan sedih dan kehilangan dapat aku rasakan pada keluarga sahabatku Hastuti, karna aku pernah merasakan begitu kehilangannya ketika Ibu dan Bapak dijemput oleh yang Maha Kuasa...rasa kehilangan yang begitu mendalam....sedih.., wajah itulah yang aku lihat tadi malam pada Naina, anak yang masih berumur 6 tahun harus rela melepas ibunya yang meninggal Kamis lalu...

Tepatnya tadi malam habis magrib aku bersama para ibu-ibu dasa wisma mengunjugi kembali kediaman alm untuk melakukan takziah...kami membacakan Surat Yasin dan Tahlil kepada alm Hastuti...alm adalah salah satu anggota Dasa Wisma kami yang meninggal karna sakit pada hari Kamis tgl 23-09-2010....alm sempat dirawat namun dikarenakan libur hari raya maka sedikit kurangynya perawatan dari dokter..., entah kondisi yang emang sudah melemah, atau obat yang digunakan terlalu keras sehingga tidak bisa menahan. Sebelumnya kami sempat menjeguknya dirumah sakit dengan kondisi yang alhamdullilah membaik...tapi tuhan berkehendak lain , trasfusi darah ( B+ ) yang sulit di dapat serta persediaan rumah sakit yang kosong, begitu juga dengan PMI...

Selesai membaca tahlil kami mendengarkan sang Ibu bercerita :

Seharusnya penambahan darah dilakukan pada pukul 9 pagi sebanyak 1000cc , namun hanya dapat diberikan sebanyak 300cc karna keterbatasan darah dan sulitnya mencari darah untuk B+...dapat lagi 700cc dari anggota keluarga juga teman-temannya yang rela mendonorkan darah....setelah habis 1000cc ternyata masih kurang.. Dokter menfonis alm terkena Paru-paru...operasi ringan sudah dilakukan 2 kali untuk menyedot lendir yang menggagu pernafasan pasien...sedikit berkurang rasa sakit dan bernafas..namun ......

Kondisi yang begitu melemah pasien harus menkonsumsi ikan gabus 1 kilo dan 6 butir telur ayam kampung dalam sehari...karna sulitnya pencernaan maka dokter menyarankan untuk membeli infus namanya Albumin dengan harga 1.600 rb.......harus secepatnya di dapat dan diberikan pada pasien....persediaan rumah sakit tidak ada dan Obat dapat dibeli dan dibawa dari Batam pukul 9 pagi sampai rumah sakit..ternyata dokter hadir dan bisa melakukannya pada pukul 15.00 sore hari...Innalilahi wainailahiro'jiun..1/4 infus baru digunakan pasien sudah meninggal dunia.

Inilah hidup, karna suatu hari Kita Pasti Kembali kepadaNya...kita manusia hanya bisa beriktiar dan berusaha untuk melakukan yang terbaik. Meskipun aku sangat menyayangkan Rumah sakit yang begitu besar dan megah untuk persediaan darah dan obat-obatan tidak ada. Aku juga tidak menyalahkan dokter yang telat memeriksa tapi aku masih ingat waktu Alm Bapak masuk rumah sakit..pada hari libur baik itu dokter umum atau dokter specialis pun juga libur, sementara Pasien yang seharusnya mendapatkan perawatan dokter ini hanya numpang tidur dirumah sakit ( tanda kutip cas kamar satu atau 2 malam ), Padahal kita orang awam yang merujuk untuk dirawat agar kita mendapatkan lebih perawatan dari dokter.....hal inilah yang sangat aku sayangkan.

Semoga saja pelayanan rumah sakit di kotaku tidak sama dengan pelayanan rumah sakit sahabat semua.....dan kita juga tidak boleh menyalahkan siapapun dalam hal ini karna semua sudah atas kehendak Tuhan...Dia yang menciptakan dan kepada Dia juga kita kembali...tidak ada yang bisa mencegahnya....Do'a Untumu sahabatku dari kami semua yang menyayangimu....Semoga dialam sana Alm dilapangkan kuburnya, diberikan tempat yang nyaman dariNya. Amin...


10 komentar:

Ajeng mengatakan...

Innalillahi wa innailaihi roji'un.. Semoga yang terbaiklah untuk keluarga temannya mbak..

Unknown mengatakan...

turut berduka cita. memang tak ada yg bisa nebak kapan kematian itu tiba. hidup ini hanya transit saja kok

Irma Senja mengatakan...

turut berduka mba,...semoga sikecilnya tetap tabah :)

benar,Rumah sakit di indonesia menurutku msh blm merata kwalitas dan pelayanannya.
RS yg bagus sudah tentu mahal.... dan belum tentu semua pasien mampu untuk berobat di RS yg pelayanan dan fasilitasnya baik.

Seiri Hanako mengatakan...

turut berduka ya
sebagai tenaga medis
saya malu dengan pelayanan RS yng nggak optimal..
memang susah juga di negara kita yang sistem pembiayaan kesehatannya yang begitu ribet n sulit
jangankan pasien awam, dokter saja kalo sakit tak jarang mengalami 'pending'2 yang nggak perlu
(pengalamanku) yang sebenarnya berakibat fatal..
namun bagi saya
selama kita mengerjakan bagian kita dengan sebaik-baiknya,
yang lainnya kita serahkan sama TUHAN
karna biar penanganan yang tepat waktu dan serba akuratpun takkan bisa menahan jika ajal memang telah menemukan garisnya..
tetap semangat dan berdoa buat kebaikan dan perbaikan sistem kesehatan di negara ini

salam

(^__^)

Mulyani Adini mengatakan...

Ajeng : amin..makasih ya ajeng..

Fanny : benar..karna semua kita yang hidup pasti akan kembali kepadanya..

Senja : Benar sekali...
kita hanya bisa berdoa semoga saja masalah yang sering kita hadapi dalam hal ini secepatnya dapat di atasi..

Seiri : ya benar...kita manusia hanya bisa berusaha, dari itu semua kita tidak bisa menolak bila Tuhan berkehendak lain.

kang sugeng mengatakan...

Innalillahi wa innailaihi roji'un.. apapun yg berasal dari allah pada saatnya tiba, pasti akan kembali lg pada allah, dokter, obat-obatan, rumah sakit, dsb hanyalah perantara saja

Mulyani Adini mengatakan...

Kang Sugeng : benar kang...kita manusia hanya bisa berusaha utk yang terbaik saja..
namun semua kembali lagi sama yang Maha Kuasa

the others... mengatakan...

Innalillahi wa innailaihi roji'un.. Semoga diampuni segala dosanya dan segala amal ibadahnya selama di dunia mendapatkan imbalan dariNYA. Amin.
Semoga Naina dapat tabah menerima cobaan ini.

Kisah tentang pelayanan RS yang sering mengecewakan sudah sering sekali kita dengar. Mengapa tak juga ada perubahan ya mbak..?

catatan kecilku mengatakan...

Kisah yang membuat terharu sekaligus gemas mbak... semoga saja ke depannya pelayanan RS thd seluruh pasiennya dapat optimal tanpa membeda-bedakan pasien.

BTW, soal puisi silahkan saja mbak... aku tak keberatan kok.

Mulyani Adini mengatakan...

Mb Reni : amin..benar sekali mb..sangat disayangkan untuk di kehidupan kita ya mb..

Makasih ya mb...secepatnya akan ku ambil

Posting Komentar

Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..