Jumat, 07 Mei 2010

Cerita Sahabat


Sahabat setuju tidak kalau aku bilang " Ibu itu seperti Alquran buruk, jika di buang maka kita akan berdosa ".
Untuk membukanya pun perlu dengan hati-hati karna takut koyak atau rusak.

Aku mempunyai teman....
Dia anak ke 2 dari 3 bersaudara, 2 lelaki dan 1 perempuan. Semua saudaranya sudah menikah dan mempunyai keluarga masing2 termasuklah temanku.
Temanku ingin sekali mempunyai rumah sendiri dan tinggal bersama suami dan anaknya, menurut dia meskipun rumah kecil tak apalah yang penting bisa bersama suami.

Tapi temanku sangat berat hati untuk meninggalkan ibunya, jadi kehidupan yang di jalaninya berjauhan dengan suaminya. Sesekali baru bertemu meskipun begitu terkadang ibunya suka memarahinya jangan sering2 dan jangan bawa anak sekali.
Jika suaminya yang datang menjegungnya ibu pun akan mengomel..jadi intinya ibu tidak suka terhadap menantunya...karna ibu tidak ingin berjauhan dengan anaknya, mungkin sangat takut sekali jika kasih sayang berkurang untuknya.

Sampai akhirnya timbul masalah dalam rumah tangga temanku, suami kedapatan berselingkuh ( ya mungkin itulah ya kalau suami jauh pantang lihat jidat licin ). Untungnya masalah dapat di selesaikan tanpa ke meja hijau. Resiko bagi suami harus kehilangan pekerjaan dan pindah kerumah istri.
Tadinya temanku yang ingin ikut suaminya, namun dia memikirkan bagaimana jika ibunya dia tinggalkan.
Karna ibunya tidak suka tinggal dengan anak2 lelakinya..ya biasalah kata orang menantu sama mertua suka gak akur gitu..tapi sebenarnya siapa yg salah nich menantu atau mertua..

Temanku sudah bosan dengan aturan yang ibunya berikan, jika ada masalah sedikit selalu bilang sudahlah..cerai ajalah sama suamimu itu..orang tak berguna, kalau sudah cerai tak usah kawin lagi.

" Hatinya sedih, kenapa ibu tidak pernah mengerti"

Yang membuat temanku bersikeras ingin meninggalkan ibunya , pada waktu itu suaminya belum juga bekerja.
Otomatis penghasilan bulannan berkurang, jadi dengan hati2 dia membicarakannya pada ibunya. Kalau jatah bulanan yang biasa di kasih ibunya akan berkurang karna suaminya belum mendapatkan pekerjaan lagi.

Belum juga selesai berbicara , ibupun langsung marah.
Ibu : itulah kenapa kemarin musti berhenti kerja , sudah bagus2 kerja kenapa pula berhenti, makanya kalau cari suami itu jangan yang bodoh..itulah akibat punya suami bodoh. Kalau kau pindah dan ikut dia alamat melaratlah kau. ( beginilah marahnya )

( Sebenarnya ibunya tidak tau apa yg di alami anaknya kenapa menantunya itu berhenti karna temanku tidak cerita karna suaminya kedapatan selingkuh ).

Apa yang harus di lakukan sahabatku ini.

Cerita sama gambar sedikit gak nyambung...

9 komentar:

DewiFatma mengatakan...

Hmm..susah deh punya ibu kayak gini. Tapi gimana-gimana dia tetaplah seorang ibu yang telah membesarkan kita (anaknya) dengan segala suka-duka. Musti sabar plus plus jika punya ibu kayak gini.

Awan mengatakan...

yupss,, bener bgd kata mbak dewi diatas,,

keep spirit..!!!!

Mulyani Adini mengatakan...

Mb Dewi : iya sih kak Wi..kasihan juga dia..kalau cerita sampai nangis.

Awan : Salam kenal buat Awan

TUKANG COLONG mengatakan...

jangan pake kata "buruk",hm..tapin enaknya apa ya..

Seiri Hanako mengatakan...

ibu oh ibu

gimanapun i love you

catatan kecilku mengatakan...

Repot banget jika masalahnya spt itu.
Menurutku, suaminya tak bisa disalahkan 100% jika kemudian dia selingkuh, maklum saja selama itu hidup berjauhan dg anak dan istri.
Padahal kan sebenarnya seorang istri harus nurut suami setelah nikah ?
Jika kejadiannya spt itu.., kasihan kalau sang suami yg dipersalahkan terus menerus..
Mana ada suami yg tahan jadi pengangguran berlama2..? Salah2 kalau kelamaan nganggur, timbul perasaan tidak berharga sbg suami shg bawaannya sensitif terus. So, hal2 kecil bisa jadi masalah dan berantem lagi..
Memang sebaiknya keluar dari rumah itu dan membangun keluarga sendiri.
Bukan berarti tak peduli pada ibu. Kan bisa cari rumah yg dekat2 dg Ibu, shg tiap hari bisa berkunjung..? Kasihan kalau rumah tangganya yg dikorbankan.

the others mengatakan...

Ada baiknya bicara dg kedua saudara lainnya utk masalah ini, supaya kedua saudara yg lain juga mau membujuk sang Ibu agar tinggal bersama salah satu dari kedua anak lelakinya.
Kini saatnya teman mbak fokus utk menyelamatkan rumah tangganya sendiri...
Ini menurutku lho..

Mulyani Adini mengatakan...

Tukang Colong : salam kenal ya.., bagusnya apa ya..

Seiri Hanoko : Yes..Ibu i love you, meskipun sudah tiada lg di dunia ini.

Mb Heni : Bener juga Mb..sudah sering ku nasehati, tapi selalu berat dgn ibu. sementara Abang2nya tidak ada yang mau begitu juga dgn ibunya tidak mau tinggal dgn anak laki2nya.
Tapi syukuralhadullilah hari minggu semalam temenku sudah pindah dari rumah ibunya cari rumah kontrakan baru yg dekat dgn ibunya..semoga aja baik2 aja. Amin.

Anonim mengatakan...

ada doa untu ibumu serta untukmu,kawan
salam hangat dari blue

Posting Komentar

Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..