Jumat, 22 Oktober 2010

Aku atau Dia Yang Salah


Awal berjumpa dia sudah bisa membuat aku jatuh hati...jatuh hatiku untuk yang kedua kali, dimana pertama aku pernah gagal dalam menjalankannya. Kuperhatikan dia..dia begitu manis, polos dan baik hati...Tingkahnya juga tidak banyak kelaku. Kini aku yakin bahwa dialah orang yang aku cari selama ini untuk mengisi kekosongan hidupku.

Perkenalan, kedekatan sudah dilalui..sampai akhirnya aku putuskan untuk menikahinya. Bila aku sudah berani mengambil suatu keputusan yaitu menikah maka aku harus berusaha untuk menjadi suami yang baik dan bisa membimbing istriku kelak.
Begitu juga dia...dia berjanji dengan sepenuh hati akan menjagaku, melindungi aku seperti anak dan akan membuat aku seperti suami yang hebat, baik dan bertanggung jawab...walaupun dia tahu aku adalah duda memiliki satu anak. ...kini aku benar-benar mencintainya...
Hampir 2 tahun berlalu, pernikahanpun di selenggarakan..semua keluarga berbahagia..begitu juga dengan keluargaku...rasa bahagiaku dan bahagianya tidak bisa diukir dengan kata-kata atau puisi indah, karna yang aku tau hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan aku....

Waktupun berlalu, kami memiliki seorang anak laki-laki yang sangat tampan ..berkulit putih sama seperti aku...anakku kau pasti akan menjadi pria hebat..
Sampai suatu hari masalah demi masalah timbul dalam keluarga,...kelaku pada saat pacaran tidak pernah aku permasalahkan tapi setelah aku memiliki anak dan menjalani hidup dengannya membuat itu semua adalah masalah buatku....seringnya aku marah pdanya, begitu juga dia membalas kemarahanku....entah apa yang terjadi pada kehidupanku ini, aku pun tak tau...kesabaran yang aku punya ataupun dia sudah hilang begitu saja....
meskipun dia sering memohon maaf , tapi aku tidak bisa lagi untuk menjalani ini bersamanya...kupikir ini tidak adil untuknya.

Yang membuat aku lebih marah istriku mulai tidak jujur padaku...dengan diam dia sudah membuat aku kecewa dan memalukan keluargaku meskipun apa yang dilalukan istriku bukanlah selingkuh atau menghabiskan hartaku...namun aku sangat marah atas kelakuannya....apakah ini alasan aku agar bisa berpisah dengannya...
Nasehat dari kakakku pun tidak lagi aku hiraukan ..apapun yang terjadi aku harus melakukan ini karna aku sudah tidak lagi mencintainya...apa yang ada padanya..dulu begitu kupuja dan kumanjakan..kini sedikit pun tidak lagi aku lakukan, melainkan aku hanya bisa membuat istriku menagis karna kekasaranku...

Sering dia memohon dan meminta maaf...tapi aku sudah terlanjur tidak mencintainya,.....meskipun terkadang dia lebih emosi dibanding aku. ...Kini aku merenung apa yang akan terjadi akupun tak tau...jalanku buntu dan hatiku tidak bisa lagi menerima nasehat posistif...dan apa yang aku putuskan pasti sangat melukainya.....Aku atau Dia yang salah...
Istriku..aku tidak ingin kau lebih sakit hati karna keegoanku...pergilah, jangan membuatku marah..meskipun kau sudah meminta maaf tapi aku tidak bisa lagi hidup bersama denganmu..bawalah anakmu, dan pulanglah kerumah orang tuamu...
tunggulah surat dariku..karna aku akan menceraikanmu....

8 komentar:

penghuni60 mengatakan...

ini nyata gak?
waduh, sejelek2nya sebuah hub suami istri, sesakit2nya sebuah hub suami istri, alangkah baiknya jika tdk sampai kpd perceraian.

kuncinya adalah:"kesabaran"

pertengkaran dlm rmh tangga itu udh lumrah,aku sendiri jg udh ngrasain hal itu, hanya saja aku msh diberi sifat sabar dlm diriku ini.. itu adalah anugrah paling berharga dari Tuhan yg hrs aku jaga.

yg sabar sobat...

fanny mengatakan...

sedih amat.

Mulyani Adini mengatakan...

Penghuni 60 : Cerita nyata dan benar....aku begitu merasakan kesedihan yg dialami oleh istrinya karna aku juga perempuan, cuma aku tidak bisa menilai kesalahan sebesar apa sehingga suami berbuat seperti itu...

Fanny : iya...

Irma Senja mengatakan...

selamat siang mba,...

miris sekali membaca kisah ini, lelaki kadang kala bgt egois,mrk denagn mudah menghakimi dan memvonis tapi lihatlah bila mereka yg berbuat salah ???

jgn harap,... :(:(:(

catatan kecilku mengatakan...

Lho kok jadinya spt itu..? Emangnya semua tak bisa lagi dikomunikasikan dg lebih baik ya mbak ?
Kasihan anaknya dong...

the others.... mengatakan...

Semua manusia pernah berbuat khilaf dan salah.. kenapa tak memaafkan saja ? Toh keduanya sama2 pernah berbuat salah, impas kan....

Zulfadhli's Family mengatakan...

selamat pagi Ibu Dini, apa kabar? sehat? maap yah saya baru main2 kesini lagi :-)

Wah ceritanya menyedihkan yah. apa ga bisa dicari solusi supaya rumah tangganya bisa dipertahankan? karena kan bercerai adalah jalan yang dibenci Allah. apapun itu, semoga bisa diperoleh jalan keluar yang lebih baik. amien

Mulyani Adini mengatakan...

Senja : benar senja..terkadang susah untuk menafikan ini..meskipun sudah minta maaf tetap saja kesalahan yg tidak bisa diampuni...

Mb Reni : tapi itulah yang terjadi mb, skg istrinya sedang menunggu surat cerai dari suaminya...
Menurutku kesalahannya masih bisa diampuni sih mb karna tidak ada alasan kenapa suami tidak mau meaafkan...tapi itulah mb kalau sudah tidak ada lagi rasa cinta terhadap istri sama anak jadi lebih memilih diceraikan. Karna menurut dia mungkin istrinya bikin repot...dan pihak keluarga suami juga sangat mencampuri jadi sulit utk mendapatkan pembelaan dari istri..

Zulfadhli : sebenarnya ada bila sang suami mau berbesar hati dan tidak memikirkan dirinya sendiri...
semoga saja mereka berdua mendapat petunjuk..

Posting Komentar

Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..