Tepatnya disebuah desa yang indah dan sunyi, hiduplah satu keluarga dengan ke2 anaknya ' Ana dan Iwan..Hidup yang begitu sederhana dan damai. Seorang pria yang selalu sabar dalam menjaga anak2nya. Istri tercinta yang terlebih dulu meninggalkannya.
Segala sesuatu dilalui bersama..dari membaca buku, main catur, jalan pagi, berkebun ,,,selalu dilakukan bersama kedua anaknya.
Anakpun tumbuh semakin dewasa, dimana mulai mempunyai kesibukan masing-masing. Meskipun begitu Ana dan Iwan tidak pernah melupakan ayahnya yang sudah menjaganya. Selalu memberi perhatian dan kasih sayang.
Keadaanpun semakin berubah, Iwan mendapat pekerjaan diluar kota. Sementara Ana, anak perempuannya sudah mulai sibuk dengan mengurus suaminya. Ayah menjadi sedih..merasa tidak diperhatikan.
Saat-saat yang di khawatirkan terjadi juga, Ana harus ikut suaminya yang dipindah tugaskan keluar daerah. Ana tidak tega melihat ayahnya yang sendirian...meskipun ada penawaran untuk sang ayah tapi sang ayah bersikeras untuk tidak ikut, karna ayah tidak mau meninggalkan kenangan yang ada dirumah tersebut.
Dengan berlalunya waktu ayahpun hidup sendirian,..kecelakaan yang menimpa beberapa bulan yang lalu membuat sang ayah menjadi tidak bisa berjalan. Karna kesibukan Ana dan Iwan serta sayangnya ayah pada anaknya keadaannya tidak pernah dibagikan oleh kedua anaknya. Anak yang tidak pernah lagi berkunjung serta ayah yang diam hanya menunggu kepulangan anak2nya.
Keadaan yang lumpuh tidak mematahkan semangat sang ayah, dengan bantuan famili dan kursi roda ayah bisa bertahan...namun dia selalu saja teringat setiap sudut2 rumah yang selalu dilakukan bersama anak2 dan istrinya. Lama kelamaan ayah semakin putus asa dan bersedih....meskipun begitu ayah tetap menyembunyikan keadaannya pada kedua anaknya. Karna ayah tidak ingin membuat kedua anaknya khawatir dgn keadaannya.
Satu tahun berlalu, anaknya juga tidak datang berkunjung...ayah semakin bersedih, kecewa. Tapi ayah tidak juga memberitahu keadaanya..karna ayah yakin suatu hari anaknya akan pulang dan tinggal bersamanya.
Akhirnya doa yang dipinta setiap malam terkabulkan, pada saat menyambut hari yang Fitri..kedua anaknya pulang dengan memberi kebahagiaan. Ana yang sudah memiliki anak, serta Iwan yang sudah beristri. Kesedihan , kekecewaan yang dirasa berakhir dengan kebahagiaan.
Mengisi kekosongan waktu dan menghilangkan mata mengantuk akibat kurang tidur. ( * _ ^ )...
4 komentar:
hiks hiks....ayah yang hebatt.....
beruntung masih punya ayah, Ayahku sudah tiada namun kenangan bersamanya selalu terngiang-ngiang dibenakku.
Alre : Benar ayah yang hebat, dia seperti ayahku..jika sakit tidak pernah dibagikan kepada anak2nya..
Mb Lady : sama Mb, aku juga...ayah ku meninggal pada bulan Puasa mb..makanya aku kalau bulan puasa gini sedih mb...
izin menyimak !
Posting Komentar
Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..