Pagi yang cerah, cuaca yang sangat mendukung untuk tidak melakukan aktifitas sebenarnya karna sebentar lagi akan turun hujan. Tapi demi sesuap nasi dan segengam berlian niat untuk tidur kembali juga di urungkan..mau gak mau dengan malas bangun juga dari tidur. Menyiapkan sarapan pagi dan menyiapkan segala sesuatunya.
Akhirnya hujan turun juga, padahal aku sudah berdoa agar turun hujannya setelah aku tiba di kantor..ternyata doaku tidak di kabulkan. Padahal aku paling gak suka memakai atribut , tapi dari pada basah kena hujan akhirnya atributnya di pakai juga.
Seperti biasa Dini , aku titipkan di rumah Omanya..cium tangan , cium pipi lalu ku lampaikan tangan untuk meninggalkannya. Dan sepertinya Dini tidak merelakan aku untuk pergi bekerja, dengan terus memangilku Ibu...Ibu...Ibu...
Aku tetap saja melampaikan tangan , Dini masih saja memanggilku Ibu...Ibu...Ibu...hmmm kasihan anakku sepertinya dia ingin aku yang menemaninya sepanjang hari. Dalam hati aku berkata..nanti ya nak jika ibu sudah cukup segala sesuatunya pasti ibu akan selalu menemanimu sepanjang hari..untuk bermain.
Perjalanan kembali di lakukan, menuju kantor..heran sungguh heran..kira2 beberapa kilometer lagi sampai kantor tidak adanya menunjukkan kawasan industri ini adanya turun hujan. Melainkan aspalnya kering tidak ada setitikpun air..
Sekuriti penjaga di kantor sedikit heran, gak hujan kok pakai jas hujan pikirnya. Lagi2 menarik nafas..hmmm.
3 komentar:
Hujan sekarang ini seperti halnya hidup ya mbak, sulit diprediksi..
iyaa.. kadang heran juga.. hujannya cepet berlalu di satu tempat..
makanya nih saya selalu sedia payung
emang gak menentu cuaca sekarang.
Posting Komentar
Kunjungan sahabat sangat berarti buatku, terlebih lagi bila sahabat mau mengomentarinya....Terimakasih..